Selamat Datang Selamat Membaca..

Wednesday, March 7, 2007

Sultan Mosque

Target yang selalu ada dalam jalan-jalanku adalah masjid. Masjid tua dan bersejarah, masjid baru yang megah, atau masjid dengan arsitektur yang khas, masjid dengan story behindnya masing-masing.Ini adalah Masjid Sultan, Singapore. Paling dekat dengan Stasiun MRT Bugis. Foto ini diambil dari Bussorah Street, ketika orang bersiap-siap menunaikan Sholat Jumat. Di bagian bawah kubah keemasan itu, yang berwarna hitam itu, sebenarnya adalah dasar botol gelas yang disusun rapi. Sayang tidak ada versi zoom-nya, susah motretnya.
Masjid ini mulai dibangun pada tahun 1924, ketika masjid sebelumnya sudah tidak mungkin diperbaiki lagi. Pembangunan masjid ini memakan waktu 4 tahun.
Dari buklet yang disediakan di serambinya, aku baru tahu kalau pendanaan pembangunan masjid ini tidak hanya berasal dari komunitas muslim melayu, namun juga warga Singapore lain yang berbeda ras dan berbeda agama. Bahkan arsiteknya seorang Irish bernama Denis Santry. Sejak diresmikan pertama kalinya, masjid ini baru mengalami dua renovasi. Masjid Sultan ini ditetapkan sebagai Monumen Nasional Singapore sejak 1975. Masjid Sultan memang masjidnya sultan-sultan, baik sebagai penggagas maupun pengelola pada jamannya dahulu. Sekarang pemilik resmi masjid ini adalah MUIS (Majlis Ugama Islam Singapore).
[Psst, karpet di prayer hall-nya tebal banget, empuk jadi betah berlama-lama di dalamnya].

Ingin berbelanja pernak-pernik muslim, buku, postcard, hiasan-hiasan lucu, kerudung, gamis, baju koko,pasminah? Bussorah street bisa jadi pilihan. Jajaran kios-kiosnya tertata rapi, bersihnya tidak perlu dibahas lagi. Harganya? wajar kok.
Perut sudah mulai keroncongan? Gampang, banyak kedai di sana dengan berbagai pilihan menu dan harga yang terpampang jelas. Buatku sendiri, aku merasa aman berada di lingkungan komunitas muslim ini,terutama masalah kehalalan makanan yang dijual di sini. No pork sir, no pork.





No comments: